Awal tahun 2014 lalu saya terbang
ke Jepang. Keberangkatan saya ke negara matahari terbit itu untuk menempuh
pendidikan dengan beasiswa selama setahun. Semua biaya ditanggung oleh pihak
universitas yang memberikan beasiswa. Pada persyaratan yang tertulis, tidak ada
satupun biaya yang ditanggung sendiri, namun belum bisa tenang sampai tahap itu
karena ada biaya yang harus ditanggung dahulu di awal oleh penerima beasiswa. Hal
yang harus ditanggung dahulu adalah tiket pesawat dari Indonesia ke Jepang dan
juga tiket pulang dari Jepang ke Indonesia. Biaya tiket pesawat akan diganti oleh
pihak pemberi beasiswa setelah tiba di Jepang. Ketika mengetahui ini saya
memutar otak, berpikir untuk meminjam kepada orang tua dan mengembalikannya
setelah tiba di Jepang nanti. Sangat sulit rasanya mengatakan itu karena uang
untuk tiket pesawat sudah tentu tidak murah. Demi cita-cita saya belajar di
negeri sakura saya kuatkan tekat untuk bicara ke orang tua.
Setelah melakukan negosiasi bersama
orang tua dan akhirnya disetujui, lalu saya bergegas mencari informasi seputar
bank di Jepang yang dapat transfer uang ke Indonesia. Saya mencari informasi di
internet dan juga bertanya kepada rekan yang pernah tinggal lama di Jepang. Semua
sumber informasi memberikan jawaban yang sama. Ternyata tidak sulit mencari
informasi ini karena ada BNI Cabang Tokyo, Jepang. BNI adalah bank milik
Indonesia yang memiliki kerja sama dengan Jepang. Saya lebih lega karena kedua
orang tua saya adalah nasabah BNI sehingga lebih mudah untuk melakukan
transfer.
Saya berangkat ke Jepang pada akhir
bulan Maret 2014, tepat pada malam pengerupukan menyambut Hari Raya Nyepi di
Bali. Keberangkatan saya dari bandara Ngurah Rai Bali menemui sedikit kesulitan
karena pada saat ibu saya ingin menarik uang dari ATM BNI tetapi tidak bisa. Semua
ATM dalam kondisi off dikarenakan sudah
akan masuk hari raya Nyepi. Akhirnya ibu saya meminjamkan kartu debit BNI yang dimilikinya
untuk pegangan saya di negeri orang. Walau semua hal ditanggung pihak pemberi
beasiswa, tetapi kata ibu tidak ada salahnya membawa uang tambahan untuk
berjaga-jaga. Untungnya kartu debit BNI milik ibu saya jenisnya MasterCard sehingga
bisa digunakan di ranah internasional.
Ternyata feeling seorang ibu selalu
ada benarnya, ketika saya baru tiba di Jepang saya harus naik bus dari Narita
Airport hingga ke asrama tempat saya tinggal. Saya kaget ternyata harga
tiketnya di luar dugaan saya. Saat itu saya teringat dengan kartu ATM BNI yang ibu
saya pinjamkan. Akhirnya saya lari ke salah satu ATM di Narita Airport dan untungnya
ATM salah satu bank besar di Jepang tersebut bisa menggunakan kartu jenis MasterCard.
Rasa tegang menyelimuti, namun akhirnya saya berhasil memegang mata uang jepang
bernilai 10.000 yen setara dengan kurang lebih 1 juta rupiah yang keluar dari
mesin ATM. Hari pertama saya di Jepang tertolong dengan kartu ATM BNI. Lega
rasanya karena sangat malu jika harus meminjam uang dengan tim dari universitas
yang menjemput, dan tidak ingin juga berjalan kaki hingga asrama yang jaraknya
puluhan kilometer dari bandara.
Seminggu setelah tiba di Jepang,
uang untuk mengganti tiket pesawat saya terima dari pihak universitas. Saya
tidak mau terlalu lama mengembalikan uang ini pada orang tua dan akhirnya keesokan
harinya saya bergegas berangkat ke Tokyo. Di Jepang saya tinggal di daerah
Yokohama, kurang lebih satu jam dari Tokyo dengan menumpang kereta. Karena saya
baru pertama kali ke Tokyo saya ditemani teman saya yang bernama Nozomi. Nozomi
pernah berkuliah di Indonesia selama satu tahun sehingga sangat familiar dengan
BNI. Nozomi juga belum pernah ke BNI Cabang Tokyo sebelumnya, tetapi setidaknya
Nozomi sudah sangat mengenal daerah Tokyo sehingga saya pikir akan lebih mudah
mencarinya. Lokasi BNI Cabang Tokyo tidak jauh dari stasiun Tokyo sehingga
perjalanan kami lebih mudah.
BNI Cabang Tokyo letaknya strategis
di kawasan perkantoran dan akses ke sana sangat mudah hanya 10 menit berjalan
kaki dari stasiun Tokyo. Ketika sampai di lokasi, saya masih tidak percaya saya
sedang berada di Jepang karena saya melihat dengan jelas logo BNI dan ciri khas
perpaduan antara warna hijau dan oranye di depan mata kepala saya saat itu.
Kami berdua masuk dan lebih kaget lagi ketika disambut dengan pegawai BNI yang
sangat lancar berbahasa Indonesia padahal mereka semua merupakan orang Jepang. Setelah
saya menyampaikan tujuan saya kepada pihak bank, saya dan teman saya diminta
menunggu sebentar. Saat itu kondisi bank tidak terlalu ramai sehingga kami bisa
menikmati empuknya sofa tanpa harus berdiri untuk menunggu. Kami bertemu banyak
nasabah orang Indonesia di sana dengan berbagai keperluan.
Sembari menunggu saya meminjam
ponsel teman saya untuk menghubungi ibu saya di Indonesia. Saya mengabarkan
kalau sebentar lagi uangnya akan saya transfer. Saya memastikan nomer rekening
dan identitas lainnya agar tidak terjadi kesalahan. Di sana saya dibantu oleh
bagian customer service untuk
informasi seputar pengiriman uang dari Jepang ke Indonesia. Saya diminta
mengisi beberapa formulir sebelum menyerahkan uang yang akan saya transfer. Mengisi
formulir pun tidak perlu khawatir salah karena semua menggunakan bahasa
Indonesia. Ditambah lagi para pegawai BNI Cabang Tokyo membantu saya dengan
ramah dan sabar. Mereka sangat bersahabat dengan para nasabah.
Di BNI Cabang Tokyo juga menerima
untuk penukaran mata uang asing seperti dari JPY ke IDR atau sebaliknya dan
juga mata uang lainnya. Saya melihat-lihat fasilitas yang ada di sana sembari
menunggu formulir saya yang sedang diproses. Beberapa menit kemudian nama saya
dipanggil dan ternyata semua proses berjalan lancar. Saya hanya perlu menunggu
kurang lebih 2 hari, lalu uangnya sudah masuk ke rekening tujuan dan dapat
diambil di semua cabang BNI di Indonesia. Ternyata tidak memakan waktu yang
lama untuk dapat mengembalikan uang ibu di Indonesia berkat BNI Cabang Tokyo.
Setelah semua urusan transfer
selesai, pegawai BNI yang menangani saya mengucapkan ‘terima kasih’ dengan
logat bahasa Indonesia yang sangat fasih. Saya sungguh terharu kala itu karena
akhirnya melalui perantara BNI saya bisa lega menjalani studi saya dengan tidak
membebani orang tua di Indonesia. Setelah berhasil mengirim uang ke Indonesia,
saya menginformasikan kepada teman saya yang juga sedang berada di Jepang dan
ingin mengirim uang untuk kakaknya di Indonesia. Giliran saya yang menemani
teman saya waktu itu. Saya sangat menikmati perjalanan kedua saya ke BNI Cabang
Tokyo. Sebagai kenangan-kenangan saya mengambil foto di depan gedung BNI Cabang
Tokyo. Terima Kasih, BNI Cabang Tokyo.
Kunjungan
Kedua ke BNI Cabang Tokyo