Saya tinggal di
pulau dewata, Bali, tempat dimana adat istiadat masih sangat kental di tengah-tengah
masyarakatnya. Salah satu cerminan budaya Bali adalah pakaian adatnya.
Keseharian masyarakat Bali yang tidak luput dari kegiatan adat membuat
eksistensi pakaian adat menjadi tidak bisa ditawar lagi. Ketika kalender Bali
menunjukkan hari baik untuk menikah, kita dapat menjumpai masyarakat yang
mengenakan pakaian adat hampir disetiap sudut Bali. Para pria biasanya tidak
begitu banyak berpetualang dengan fashion.
Tetapi lain halnya dengan kaum wanita yang cenderung tidak bisa dilepaskan
dari hal yang berbau fashion. Kebaya adalah pakaian
adat Bali untuk wanita. Model-model kebaya pun terus mengikuti
arus perkembangan zaman.
Perempuan Bali
yang mengenakan kebaya dalam banyak kesempatan dituntut untuk terus aktif
mengikuti trend gaya kebaya dari zaman ke zaman. Saya dan ibu sangat sering menghadiri
pernikahan sanak saudara ataupun kegiatan adat lainnya. Satu, dua bahkan lima
kebaya mungkin tidak bisa memenuhi kebutuhan kami dalam bermasyarakat. Pergi ke
penjahit menjadi hal yang rutin bagi kami. Beruntung kami mempunyai penjahit langganan yang selalu setia menerima pesanan dari kami. Ibu Kadek, yang merupakan seorang penjahit yang kini
sudah menjadi nenek dengan seorang cucu yang lucu. Dibalik kesibukannya sebagai
ibu rumah tangga merangkap nenek yang siap sedia, Ibu Kadek masih sempat
membuka usaha kecil. Ia sempat mengenyam pendidikan menjahit dan kini
mengembangkan skillnya dengan
menerima pesanan jahitan khusus kebaya.
Hampir Selesai 1 Kebaya
Ibu Kadek Sedang Mengerjakan Pesanan Kebaya Selanjutnya
Walaupun tempat
usaha Ibu Kadek terbilang sempit, namun hal ini tidak menjadi alasan untuk menyurutkan semangatnya. Ia selalu tangguh dan tidak
pernah menolak orderan walau mengerjakan semua orderan tersebut seorang diri.
Tarif yang dipatok pun tidak tergolong mahal dengan hasil jahitan yang memiliki
kualitas baik. Tidak jarang kami memesan kebaya karena hari-hari kami tidak
luput dengan kegiatan adat istiadat.
Kebaya Modern Hasil Karya Ibu Kadek
Hal yang paling
mengharukan adalah saya diwisuda dengan mengenakan kebaya modern hasil karya penjahit langganan
saya sejak di bangku sekolah dasar. Ini kenangan yang tidak terlupakan karena Ibu Kadek turut andil di hari besar saya.
Ibu, Saya dan Hasil Karya Ibu Kadek
Bahagia itu
sesederhana menerima hasil karya kebaya Ibu Kadek yang pas dikenakan di badan kami.
Terima kasih, Ibu Kadek. Terima kasih, mass market.
Saya sempat mencoba simulasi "Menabung untuk Memberdayakan" dari Bank BTPN. Berikut adalah hasil simulasi saya:
Dengan menabung di BTPN tidak hanya mendapat dana yang tumbuh optimal, tetapi juga turut berpartisipasi dalam memberdayakan jutaan mass market Indonesia. Jika ingin mencoba simulasinya bisa mengakses di http://www.menabunguntukmemberdayakan.com
Selamat menabung, selamat memberdayakan mass market Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar