Senin, 15 Februari 2016

Ketika Fashion Menjadi Kebutuhan Primer

Saya tinggal di pulau dewata, Bali, tempat dimana adat istiadat masih sangat kental di tengah-tengah masyarakatnya. Salah satu cerminan budaya Bali adalah pakaian adatnya. Keseharian masyarakat Bali yang tidak luput dari kegiatan adat membuat eksistensi pakaian adat menjadi tidak bisa ditawar lagi. Ketika kalender Bali menunjukkan hari baik untuk menikah, kita dapat menjumpai masyarakat yang mengenakan pakaian adat hampir disetiap sudut Bali. Para pria biasanya tidak begitu banyak berpetualang dengan fashion. Tetapi lain halnya dengan kaum wanita yang cenderung tidak bisa dilepaskan dari hal yang berbau fashion. Kebaya adalah pakaian adat Bali untuk wanita. Model-model kebaya pun terus mengikuti arus perkembangan zaman.

Perempuan Bali yang mengenakan kebaya dalam banyak kesempatan dituntut untuk terus aktif mengikuti trend gaya kebaya dari zaman ke zaman. Saya dan ibu sangat sering menghadiri pernikahan sanak saudara ataupun kegiatan adat lainnya. Satu, dua bahkan lima kebaya mungkin tidak bisa memenuhi kebutuhan kami dalam bermasyarakat. Pergi ke penjahit menjadi hal yang rutin bagi kami. Beruntung kami mempunyai penjahit langganan yang selalu setia menerima pesanan dari kami. Ibu Kadek, yang merupakan seorang penjahit yang kini sudah menjadi nenek dengan seorang cucu yang lucu. Dibalik kesibukannya sebagai ibu rumah tangga merangkap nenek yang siap sedia, Ibu Kadek masih sempat membuka usaha kecil. Ia sempat mengenyam pendidikan menjahit dan kini mengembangkan skillnya dengan menerima pesanan jahitan khusus kebaya.

Hampir Selesai 1 Kebaya 

Ibu Kadek Sedang Mengerjakan Pesanan Kebaya Selanjutnya


 Kondisi Tempat Usaha Ibu Kadek 

Walaupun tempat usaha Ibu Kadek terbilang sempit, namun hal ini tidak menjadi alasan untuk menyurutkan semangatnya. Ia selalu tangguh dan tidak pernah menolak orderan walau mengerjakan semua orderan tersebut seorang diri. Tarif yang dipatok pun tidak tergolong mahal dengan hasil jahitan yang memiliki kualitas baik. Tidak jarang kami memesan kebaya karena hari-hari kami tidak luput dengan kegiatan adat istiadat.

Kebaya Modern Hasil Karya Ibu Kadek 

Hal yang paling mengharukan adalah saya diwisuda dengan mengenakan kebaya modern hasil karya penjahit langganan saya sejak di bangku sekolah dasar. Ini kenangan yang tidak terlupakan karena Ibu Kadek turut andil di hari besar saya.

Ibu, Saya dan Hasil Karya Ibu Kadek

Bahagia itu sesederhana menerima hasil karya kebaya Ibu Kadek yang pas dikenakan di badan kami. 

Terima kasih, Ibu Kadek. Terima kasih, mass market.

Saya sempat mencoba simulasi "Menabung untuk Memberdayakan" dari Bank BTPN. Berikut adalah hasil simulasi saya:


Dengan menabung di BTPN tidak hanya mendapat dana yang tumbuh optimal, tetapi juga turut berpartisipasi dalam memberdayakan jutaan mass market Indonesia. Jika ingin mencoba simulasinya bisa mengakses di http://www.menabunguntukmemberdayakan.com 


Selamat menabung, selamat memberdayakan mass market Indonesia!